26 November, 2009

Traveling Singapura dan Malaysia : Kapok dengan Imigrasi Berwajah India!

Perjalanan ini adalah perjalanan perdana gua ke luar negri sendiri. Di sini gua belajar banyak tentang "tata cara" menaiki sebuah pesawat jurusan Internasional :D.. katro memang. Tapi ada baiknya cerita katro ini dibagi kepada katro-katro lain yang mau ke luar negri, tapi bingung musti ngapain pas di bandara?! :p

--


Bulan Maret kemaren gua memutuskan traveling ke Singapur sendiri untuk pertama kalinya. Persiapan pra-keberangkatan telah siap : Passport, NPWP, dan tiket. Mengenai NPWP, gua emang sengaja apply, karena orang tua belum ada yang punya waktu itu. Karena masalah teknis "berusaha" menghindari fiskal-lah. Akhirnya gua memutuskan untuk apply NPWP atas nama sendiri.


Gua adalah seorang brondong jomblo keren yang sedang patah hati, dan ingin melihat dunia. Dengan modal nekat dan keuangan terbatas. Gua berusaha menikmati dunia dengan uang seadanya :-p.


Makanya selama traveling ke Singapura kemaren gua berusaha menekan biaya hingga seminim-minimnya. ~yang akhirnya malah over budget dikarenakan oleh-oleh~ :(


(Nasehat baik : Jangan pernah membeli oleh-oleh kalau lo mau jalan-jalan murah)


--
NPWP


Manjadi kewajiban setiap WNI untuk memiliki kartu kuning bernama NPWP ini. Sebenernya mahasiswa yang belum bekerja ga perlu apply, tapi kalau lo suka jalan-jalan, tapi ga pernah pamitan sama orang tua, maka ini adalah kartu ajaib yang dapat mengantarmu ke seluruh dunia tanpa dikenakan fiskal!.. hehe


(Note : Menurut informasi yang gua dapat. Komponen biaya fiskal akan dihilangkan pada tahun 2011 bagi "seluruh" WNI. Baik bagi yang tidak mempunyai NPWP sekalipun).


Pengalaman membuat kartu ini cukup mudah. Langkah pertamanya adalah pergi ke Dirjen Pajak terdekat, kemudian ikuti prosedur baku, seperti :


1. Mengisi formulir
2. Mengambil nomor antiran
3. Menunggu giliran dipanggil


Di sini gua cuma menjelaskan tahap yang ke tiga aja. Ketika nomor gua dipanggil untuk menyerahkan formulir di counter pengembalian formulir. Karena pada kolom pekerjaan dalam formulir gua ga mencontreng apa-apa, maka di sana gua sempat ditanya, "Pekerjaan sebagai wiraswasta, PNS atau Swasta, mas?". Dengan entengnya gua menjawab, "Mahasiswa". Petugas pun tidak bertanya lagi, dan berkata "Ok, kalau begitu, Kartu NPWP bisa diambil minggu depan di lantai dua".


Sebegitu mudah kah? Ya, sebegitu mudah..


Minggu depannya gua kembali lagi ke Dirjen Pajak untuk mengambil kartu NPWP. Ga ada perasaan bangga memegang kartu ini sebenarnya. Karena apa? "SPT"..Pengurusan SPT menjadi bagian yang cukup merepotkan untuk seorang "bukan-pekerja-bukan-wiraswasta-tapi-pengen-punya-NPWP-buat-jalan-jalan-ini".


Adalah kewajiban setiap pemegang NPWP, untuk melaporkan kekayaan bersihnya setiap tahun. Di formulir SPT terdapat isian : penghasilan selama setahun, kekayaan, dll. yang kemudian harus diisi dengan seksama dalam formulir lima lembar berturut-turut.. Untuk gua yang belum bekerja dan tidak tahu tata cara pengisiannya, mungkin akan sedikit kerepotan. GUA HARUS ISI APA??. Tapi, ini adalah kewajiban gua sebagai wajib pajak. Jadi,ya jalanin aja..


------------
DOKUMEN


Semua dokumen yang diperlukan untuk pergi ke wilayah ASEAN sama sekali tidak merepotkan. Hanya modal passport kosong aja. Khusus kawasan ASEAN dan beberapa negara lainnya di seluruh dunia, mereka memberi visa masuk gratis dan visa-on-arrival kepada pemegang passport hijau.


Passport Hijau Indonesia


Untuk informasi tentang negara apa saja yang memberi visa masuk gratis dan visa-on-arrival kepada passport hijau. Bisa dilihat di situs wikipedia, dengan keyword "indonesia passport".


--  
APA YANG HARUS DILAKUKAN KETIKA DI BANDARA?


Langkah-langkap yang dilakukan ketika di bandara di Indonesia :


1. Counter Check In


Di counter check in. Lo menunjukkan tiket dan passport lo untuk mendapatkan boarding pass beserta kartu imigrasi Indonesia. Jika ada barang bawaan berlebih lo juga bisa memasukkan ke dalam bagasi di sini (ada biaya tambahan). Siapkan juga uang berjumlah Rp.150ribu untuk biaya airport tax penerbangan luar negri.


Selipkan boarding pass dalam passport. Bording pass ini berisi petunjuk nomor seri penebangan dan gerbang berapa nantinya lo akan berangkat. Dan carilah tempat untuk mengisi kartu imigrasi! Isilah semua kolom baik di lembaran keberangkatan maupun kedatangan (arrival atau depature). Supaya ga merepotkan orang, setiap perjalanan ke LN jangan pernah lupa bawa "bulpen" untuk mengisi kartu imigrasi.


--


Note : Kartu imigrasi dibagi menjadi dua bagian yang dapat dirobek. Depature dan Arrival (Pemberangkatan, dan Kedatangan). Isi dengan seksama, selipkan ke dalam passport, kemudian petugas gerbang (gate) tempat lo akan menunggu pesawat nanti akan merobek bagian depature. Ingat kartu imigrasi ini jangan sampe ilang. Karena lo wajib memberikan potongan kartu arrival (kedatangan) lainnya, sekembalinya lo ke Indonesia sehabis melancong nanti.


Di negara kedatangan, lo, akan mendapatkan kartu imigrasi negara kedatangan lo yang lain. Isi dan simpan, jangan sampe ilang.. Gua ga tau konsekuensi kalau ilang, coba aja, ntar ceritain gua ya :)


contoh kartu imigrasi yang masih gua simpen : (silahkan klik gambar untuk memperbesar ukuran)


kartu imigrasi Indonesia

kartu imigrasi Vietnam


--


2. Cari loket Fiskal


Kalau lo terbang dari Bandara Sukarno Hatta mungkin lokasi loket Fiskal berada di Terminal 2 E, di mana di sana terdapat counter check in maskapai Garuda Indonesia, Merpati, Lion Air (kalau ga salah). Cari loket fiskal di sekitar itu. Kalau ga nemu, coba tanya sama pekerja di sana, mereka cukup koperatif kok untuk memberitahu tempatnya.


Siapkan kartu NPWP, boarding pass, dan passport. Ketika di loket berikan semua dokumen-dokumen itu dan tunggu aja sampe petugas memeriksa kebenaran data-data lo di komputernya, tak lama kemudian petugas akan mengembalikan dokumen-dokumen perjalanan lo, beserta bording pass yang sudah diberi stiker bertuliskan "BEBAS FISKAL".. Setelah itu silahkan bergembira, karena secara resmi lo bebas dari Fiskal sebesar. Rp 2,5 juta! "Horeee...!!!"


3. Masuk pintu pemeriksaan fiskal


Tunjukkan boarding pass yang telah diberi stiket "BEBAS FISKAL" beserta passport lo.


4. Masuk bagian imigrasi.


Deretan meja imigrasi dibagi menjadi dua macam :


1. Imigrasi khusus Warga Negara Indonesia (WNI),
2. Imigrasi khusus Warga Negara Asing (WNA).


Jadi udah tau meja imigrasi mana yang akan lo tuju? --> "ya benar!". Silahkan melangkah maju, menuju meja imigrasi khusus WNI.


Petugas imigrasi akan men-scan passport dan memeriksanya di komputer. "apakah lo bisa pergi ke LN atau tidak". Kalau lo dilarang pergi karena status lo sebagai : BURONAN NEGARA, maka di komputer mereka akan tertera "DENIED".


Setelah lo aman dan passport lo dinyatakan "GRANTED". Mereka akan memberikan sebuah cap "keberangkatan" beserta tanggal kapan lo pergi di halaman Visa passport lo.


Selesai langkah imigrasi, silahkan menuju ke gerbang (gate) apa lo akan mengambil pesawat. Oh, ya petugas pintu gate akan merobek kartu imigrasi "depature" lo. Potongan kartu imigrasi "arrival" silahkan masukkan ke dalam passport, jangan sampe hilang dan jaga baik-baik untuk di kembalikan lagi nanti sekembalinya lo dari melancong.


Gampang kan?


--
SINGAPURA


Menikmati perjalanan pesawat bukanlah hal yang menyenangkan. Ga banyak yang bisa gua perbuat, selain duduk tenang dan menikmati. Awan?. Tapi kalau ini adalah pengalaman pertama kali naik pesawat, maka silahkan menikmati sensasi "melihat miring" ketika take off, dan juga "berguncang" ketika landing.


Pengalaman itu bakal lo rasain ketika pertama kalinya menaiki pesawat. Ga usah takut. Karena semua orang pasti punya pengalaman seru, pertama kalinya naik pesawat :)


Gua punya pengalaman menjengkelkan sewaktu naik pesawat 3 tahun lalu ke Saudi Arabia bersama nyokap.


Pada saat penerbangan itu, cuaca kurang bersahabat di mana banyak petir di mana-mana disertai angin yang berhembus kuat. Pas kejadian itu, gua lagi asik-asiknya *pup* di toilet pesawat, sampai akhirnya pesawat, turbulence!. Turbulance adalah suatu kejadian di mana pesawat tidak punya daya angkat diakibatkan faktor dalam (mesin) atau luar (cuaca). Ketika terjadi turbulence penumpang diwajibkan "segera" kembali ke bangku masing-masing serta mengencangkan ikat pinggang mereka. Mengetahui masih ada penumpang yang masih berada dalam toilet. Pramugari pun segera mengetok pintu berulang kali dengan kerasnya.. Merasa keasikan terganggu, akhirnya gua pun memutuskan untuk "memotong" tai yang baru setengah keluar dengan "merapatkan" lobang pantat gua dan memasukkan kembali potongan sisanya ke dalam tubuh gua.. HAHAHA...


--


Perjalanan ke Singapura menempuh waktu kurang lebih 1,5 sampai 2 jam. Ketika di atas pesawat, pramugari akan membagikan kartu imigrasi Singapura. Hmhm.. masih ingat kan kartu imigrasi ini? kalau lupa, coba baca lagi bagian Counter check inSelama penerbangan, lo juga disibukkan dengan kegiatan mengisi kartu imigrasi negara tujuan. Jadi "Nikmati penerbangan dan isi kartunya dengan benar". Jangan sampe kartu ini ilang! Selipkan ke dalam passport


--

Sesampainya di bandara Changi. Gua melanjutkan ke bagian imigrasi. Di sini saran gua selipkan tiket balik di dalam passport, dan jangan pilih petugas imigrasi berwajah melayu atau India. Jangan!!. Pilih yang berwajah Cina, mungkin hanya merekalah yang tidak banyak bertanya dan tidak memasang wajah mengerikan..


Realitasnya sekarang WNI dipandang remeh oleh negara tetangga. Ketika lo menunjukkan diri sebagai pemegang passport hijau. Maka seketika mereka berubah menjadi seseorang yang "ingin" meludahi lo.. Sebenernya, masalah TKI-lah yang menyebabkan kita diperlakukan seperti ini.. Mau sebagus apapun dandanan kita di depan mereka, tetap aja ketika kita memegang passport hijau, kita akan dianggap "pembantu"..


Tujuan memasukkan tiket pulang kita di dalam passport adalah menghindari mereka bertanya banyak, semisal : "Berapa lama kamu mau tinggal di sini.. bla..bla..bla.. punya duit berapa ke sini.. bla..bla..bla dan sebagainya". Lo ga akan pernah mau berhubungan lama dengan pihak imigrasi, jadi ikutin aja saran gua. Selipkan tiket balik lo di dalam passport!.


--

Di Singapura gua tinggal dengan sepupu gua, dia bekerja di sana sudah hampir 10 tahun, telah menikah, dan memiliki seorang anak laki-laki bernama Fathir. Mereka pun dengan baik hatinya menjemput gua sesampainya di bandara :)


Sepupu gua banyak menjelaskan mengenai penduduk Singapur. Ada suatu pembicaraan menarik buat gua : ternyata di balik kemewahan, dan ketertiban di Singapur. Jauh di dalam hati masyarakat, mereka, mengharapkan suatu ruang untuk kebebasan. Kebebasan untuk bisa merokok, kebebasan untuk menyebrang jalan, kebebasan untuk bisa membuang sampah di mana saja.


Sebab itu, orang Singapur sering sekedar pergi ke Malaysia (Johor Baru) atau pun hanya ke Batam, untuk sekedar merokok sepuas-puasnya. Sungguh tekanan hidup jika seperti itu. Kemewahan dan paksaan hidup teratur bukan lah suatu gambaran orang menjadi bahagia.


--
TRANSPORTASI


Coba bayangkan apa yang akan lo lakuin apabila di depan lo ada mesin berisi tombol-tombol dan dengan memasukkan beberapa lembar uang kertas dan receh, dan sedikit mengoperasikan tombol-tombol di mesin itu, baru lo bisa mendapatkan tiket?


Barang seperti itu masih aneh buat kita, dan gua yakin wisatawan Indonesia yang ga paham gimana cara ngoprasiin benda aneh itu, lebih memilih menggunakan taksi (yang jelas lebih mahal) dibandingkan mempermalukan diri mereka sendiri di depan mesin tiket yang mereka sendiri ga paham cara gunainnya.


MRT, LRT, dan BUS adalah akomodasi termurah di sini dibandingkan taksi. MRT adalah kerta bawah tanah, LRT adalah monorail, dan BUS adalah, BIS?!.. :-p


Ketiga akomodasi tersebut sama-sama terhubung dengan sebuah kartu transportasi.


Kartu yang didapatkan dari mesin tiket bernama standard ticket yang berlaku hanya sekali pakai (hanya untuk transportasi MRT dan LRT), sedangkan kartu yang kita beli di loket pembelian adalah kartu Isi Ulang yang dapat kita tambah saldonya bernama Ez-Link (untuk transportasi BUS + MRT + LRT). Saran gua untuk mendapatkan harga murah, jangan ambil standard ticket. Pakai lah Ez-Link, karena biaya yang dikenakan pada kartu ini jauh lebih murah, dibandingkan standard ticket.


Cara mendapatkan Ez-Link cukup mudah, kita hanya perlu ke loket pembelian tiket dan membelinya seharga 10 SGD.


Cara mengisi ulang kartu ini pun mudah, bisa dilakukan dengan mesin tiket atau dengan deposit sejumlah uang pada loket MRT. Maka petugas pun akan membantu kalian menambah saldo ke dalam kartu tersebut.


--


Di dalam MRT atau LRT lo ga perlu takut kesasar udah sampe stasiun mana. Karena sepanjang mata menerawang di dalam kereta, lo bakalan menemukan peta petunjuk jalan di mana-mana. Mesin interkom pun tak lelahnya memberitahu posisi stasiun sekarang kita berada. Jadi apabila saatnya interchange dengan MRT lain, kita sudah diberitahu sebelumnya bahwa statsiun setelahnya adalah stasiun interchange.



Sebelum naik MRT atau LRT gua sarankan untuk ke toilet terlebih dulu, karena di dalam stasiun tidak ada kamar kecil sama sekali. Untuk memasuki stasiun, lo juga ga diperkenankan untuk membawa makanan atau minuman. Jelas di sini pemerintah Singapur benar-benar dengan seksama menjaga dan memelihara sarana transportasi mereka, sebagai angkutan masal, juga transportasi wisata.


Transportasi paling murah dibandingkan MRT dan LRT lainnya adalah BUS. Bus tersebar di luar stasiun kereta. Bus juga mempunyai cakupan dalam kota yang lebih luas dibandingkan kereta. Untuk menaiki bus sendiri, caranya adalah dengan menempelkan kartu Ez-Link kepada mesin pengenal Ez-link di depan pintu masuk dan tempelkan kembali ketika kita turun di mesin pengenal di pintu keluar.


Alat pengenal Ez-link dalam bus


TAXI adalah transportasi alternatif di sini. Tapi jika lo sendiri ga mau "mempermalukan" diri lo berdiri dan mengoprak aprek mesin tiket dan malu bertanya kepada perugas, atau mungkin lo merasa memiliki uang yang cukup berlimpah. Saran gua, silahkan keluar dari stasiun MRT, cari jalan raya di luar dan berhentikanlah sebuah taksi di sana!. Ada yang unik, TAXI di sini bisa dibayar pake VISA, MASTERCARD lho :)


-----------
UANG


Menjadi suatu kekhawatiran buat kita berjalan-jalan di mana pun membawa uang banyak. Salah satu trik menyiasati masalah ini adalah dengan membuka rekening di bank yang memberi akses pengambilan tunai di ATM manapun di seluruh dunia tanpa dikenakan biaya. Dengan membuka rekening di bank itu, secara tidak langsung kita mendapat suatu kemudahan mengambil dana tunai melalui seluruh ATM VISA manapun di seluruh dunia GRATIS. Gua udah coba ketika di Singapura, Malaysia, Vietnam, dan Saudi Arabia. Dan ternyata tok cer banget. Ga kena biaya lain, selain biaya perbedaan kurs.


Cara lainnya, menggunakan Kartu Kredit (CC). Ada baiknya membawa CC ketika perjalanan ke LN dan menggunakannya dalam keadaan "TERDESAK". Tentu saja, penggunaannya harus diatur, supaya tidak terjebak hutang nantinya. So, jangan gunakan CC sebagai pembayaran primer, tapi tersier (sunah hukumnya).


(Catatan penting : Tidak semua negara mempunyai akses CC yang luas. Seperti Vietnam, bagi masyarakat di sana CC ataupun Debit sekalipun adalah suatu metode pembayaran yang cukup asing, selain uang tunai. Jadi tidak banyak toko yang menyediakan mesin EDC.)

------------


Jujur ga terlalu banyak wisata di Singapura yang bisa dikunjungi. Buat gua pergi ke sana sedikit membosankan, terlalu modern. Mungkin untuk ukuran kebersihan dan teknologi mereka sangat maju. Tapi sayangnya objek wisata mereka semua "buatan", tidak ada yang alami.


Main-main ke Johor Bharu Malaysia menggunakan bus dari Singapura adalah salah satu alternatif apabila semua objek wisata di Singapura udah dijamah.


Met jalan-jalan ya :)

18 komentar:

Aidas mengatakan...

When have you been in Singapore?

Anonim mengatakan...

weits pandu keren euy tulisannya.
thanks ya ndu infony bt bekel gw jala2 taun depan...

btw nany dong, itu tiket ez-link ny. 10usd kartuny doang atau termasuk tiket keretany?
klo gak termasuk, tiket 1harian tuh brp ya?

trus soal npwp, lo buat di irjen pajak mana? brarti gw kudu buat sebelum jln2, maklum gw ga punya.dulu pake alamat berlin supaya bebas fiskal.. ;)
-dhita-

Andhika Panduwinata mengatakan...

@dita : udah termasuk tiket dan isinya, ta. sayangnya ga ada tiket satu harian. Pilihannya cuma dua

1. Lo pake tiket isi ulang Ez-Link, atau
2. Lo pake tiket sekali pake "standard ticket".

Saran gua sih pake Ez-link aja karena jauh lebih murah harganya dibandingin pake yang standard.

Soal NPWP dulu gua ngurusnya di dirjen pajak di Depok jalan Pemuda. Tapi, dit. kalau lo si babe atau si mame punya NPWP, lo bisa pake fotokopian kartu mereka. Cuma gua ga tau sih kalau prosedurnya pake NPWP orang tua. buka aja situs dirjen pajak.

Anonim mengatakan...

Hm, ada yang kelewat, Pandu. Pulau Sentosa cukup menarik. Disana benar2 bisa jadi tempat bermain buat semua umur !

Andhika Panduwinata mengatakan...

hehe.. pengen sih. cuma sayangnya dananya terbatas :p bulan maret besok kemungkinan ke singapura lagi dan pengen ngunjungin bukit timah.. penasaran banget

Anonim mengatakan...

numpan tanya mas, klo ATM yg bisa ambil di luar negeri tanpa terkena biaya apa yach? apa sesuai gambar di atas?(*bukan bermaksud mempromosikan salah satu bank swasta*)

Andhika Panduwinata mengatakan...

Iya, mas saya pake bank yang dijelaskan di atas. menurut saya cuma bank itu yang menyediakan akses gratis di luar negri. sebenernya ada juga bank asing lain semisal HSBC. cuma aja bank itu cuma bisa withdraw uang gratis di ATM bank HSBC aja (note : seluruh dunia).

sedang Bang Siti bisa diambil "Gratis" di seluruh ATM yang berlogo visa seluruh dunia.

Kalau bang semisal mandiri dll sebenernya bisa, cuma ada biaya tambahan yang menurut saya cukup besar. misalkan bank.mandiri kalau ga salah memberlakukan biaya 20ribu setiap pengambilan lewat ATM di luar negri.

Tapi sayangnya yang saya sering alamin ketika pengambilan ATM di sana adalah kartu terbaca tapi tidak bisa mengambil dana.

Coba bayankan kalau kita pakai bank yang ga memberikan gratis pengambilan tunai di sana. Berapa jumlah Rp.20rb yang terbuang percuma jadinya.

Jadi saran saya sih, pakai ATM yang memberikan pengambilan uang gratis di manapun.

semoga membantu ya :)

Anonim mengatakan...

wahhhh untung baca blog ini.selamet selamet..

bulan januari 2011 rencananya aku+temen temen mau ke spore..

tapi masih "buta" luar negri soalnya baru pertama kali ke luar negri nih~hehhhehhe

aku rencananya disana selama 5 hari,kira kira butuh uang berapa ya? (dalam dolar singapur)

trus juga harus tetep bawa uang rupiah ga sih?

terima kasih kalo pertanyaan ini segera dijawab ^^

Andhika Panduwinata mengatakan...

Wah selamat yah kalau mau jalan-jalan ke sana. Semoga perjalanannya menyenangkan.

Tergantung kalau pergi ke sana. Bisa besar bisa juga sedikit. Masalahnya di sana ga ada apa-apa selain wisata "buatan". Kalau gua kebanyakan pergi ke tempat-tempat wisata yang gratis jadi ga banyak keluar biaya :p Untuk transportasi kayaknya bakalan keluar sekitar 15 sampe 20 dolar sing. Tergantung lo sering naek MRT dan bus berapa seringnya :)

Kalau rupiah kayaknya ga terlalu kepake. tapi siapin aja.

Semoga perjalanannya menyenangkan..

Bulan mengatakan...

Tulisannya bagus mas, kecuali bagian toilet..hahaha..

Dan setuju sm pendapat mas Pandu, ak jg berpikir, Spore itu hanya negara transit krn frankly, they dont have any specific culture. hehehe. tp kl sekedar cr suasana lain yg lbh bersih si bolehlah berkunjung ke sana.hehehe

Anonim mengatakan...

mas pandu.saya ingin masuk negara malaysia..kalau saya lewat singapore boleh apa tidak?bukankah dari cerita mas pandu pergi kejohor bahru juga...

Andhika Panduwinata mengatakan...

Hi, Boleh kok. Nanti dari Singapura kita ambil bus yang ke woodland causeway di perbatasan negara antara Singapura - Malaysia (johor bharu).

Semoga membantu ya!

Hobi Jadi Duit mengatakan...

tulisannya bagus mas, akan sngt membantu krn aku, bln Feb mo ke Sin. Mau tanya kalo mau beli kartu Ez-link itu lewat loket di stasiun MRT nya?

Pandu mengatakan...

Ya, bener banget kalau pengen beli kartu Ezlink itu di loket-loket di stasiun MRT. Untuk pertama kali pembelian sepengetahuan gua dijual dengan harga $12 Sing untuk adult.

Gadgets Blog mengatakan...

Thank you for such a nice post. I really enjoyed reading this. The content quality and conclusion is good. Thank you for the post. It's inspiring stuff.

PEMUDA INDONESIA BERSAHABAT mengatakan...

mau tanya, kalau kita saat di imigrasi, terus gak ada NPWP, itu bagaimana ya?
dan kira kira? untuk satu hari disana, uang 1 juta, cukup ngga ya? :D :D hehe

Anonim mengatakan...

mas pandu, tolong jelasin secara rinci lagi dong tata cara kita pas bru nyampe di changi

taufikvaliant mengatakan...

Dari judulnya : Kapok dengan
Imigrasi Berwajah India!
Emang agan ada masalah dengan orang imigrasi india? Coba dong ceritain, agan di tanya apa dan ngejawab apa?

Posting Komentar