28 April, 2010

3idiots : Rekor 4 Kali Nonton Film Ini di Bioskop!



Jika kalian membuka blog ini, maka secara otomatis kalian akan mendengar sebuah lagu India yang menjadi OST dari film yang akan gua ulas ini.

Berawal dari rasa penasaran dengan berbagai tweet warga Jakarta yang membahasa film ini beberapa bulan lalu, "3 Idiots wajib ditonton!", itulah, alhasil gua rela menunggu peluncurannya di Bandung.

Gua adalah satu dari sekian banyak orang yang memandang rendah film India. Bukan kenapa. Berbagai film yang berasal dari negara itu memang justru membangun persepsi penonton untuk merendahkan hasil karya para sineasnya. Terutama saat menggambarkan percintaan yang digambarkan secara tidak realistik dalam bentuk tarian dan nyanyian..

Tapi, justru setelah menonton 3 Idiots dan My Name Is Khan kemarin lah. Akhirnya gua "terpaksa" merubah mindset gua. Bahwa, sineas India sedang berusaha merubah salah persepsi akan film mereka, dengan membawa karya-karyanya ke level yang jauh di luar ekspetasi banyak orang. Mereka berhasil merevolusi pemikiran penonton bahwa kualitas filmnya memang layak disandingkan dengan film berkualitas seluruh dunia lainnya.

Lalu bagaimana dong nasib perfilman kita yang sedang fokus "mengedepankan" payudara ??. Tunggu aja tanggal kematiannya..


--

 "Hidup adalah sebuah perlombaan, jika Anda tidak cukup cepat, maka Anda akan diinjak-injak" Viru Sahastrabudhhe

Ada suatu pradigma di dalam masyarakat India, di mana anak laki-laki harus menjadi insinyur, sedangkan perempuan menjadi dokter. Suatu pradigma yang hampir sama dengan yang kita alami di Indonesia. Di mana orang tua seakan tidak memberi kebebasan kepada anaknya untuk menuntut ilmu sesuai dengan bidangnya.

Alhasil sistem pendidikan yang diterapkan selama bertahun-tahun tersebut, akhirnya malah menjadikan mahasiswa menjadi sebuah mesin, di mana mereka harus lulus dengan nilai bagus, dapat kerjaan, gaji tinggi, dan hidup bahagia. Akhirnya sistem tersebut hanya melahirkan seorang wisudawan yang bukannya semangat menuntut ilmu, melainkan hanya berusaha mendapat gelar semata.

-- SINOPSIS

Film ini menyeritakan tentang sebuah perjalanan yang dilakukan oleh tiga sekawan bernama Rancho, Raju, dan Farhan. Mereka menjalani kehidupan perkuliahan di salah satu Institut Teknologi terkemuka di India bernama ICE.

Dalam cerita itu dikisahkan tentang seorang Rektor yang cukup ortodoks, kolot, keras kepala, dan tidak punya belas kasihan bernama Viru Sahastrabudhhe. Karena sifatnya tersebut, alhasil dia yang menjadi sosok yang sangat dibenci oleh mahasiswa-mahasiswa di sana. Juga Chatur Ramalingam, salah satu teman sekelas Rancho, Raju, dan Farhan yang selalu menghalalkan berbagai cara untuk menjadi nomor satu di kampus.

Dalam satu kesempatan, Chatur dipermalukan Rancho di depan Viru dan teman-teman sekampusnya. Alhasil, Chatur menantang Rancho, Farhan dan Raju bahwa 10 tahun ke depan, dia lah yang lebih sukses di banding mereka.

10 tahun kemudian Chatur mengadakan suatu reunian dengan Raju, dan Farhan, dan menyombongkan kesuksesan yang telah diraihnya. Hanya saja nasib Rancho saat itu belum diketahui. Alhasil pergilah mereka bertiga dalam suatu pencarian panjang mencari Rancho untuk mencari tahu siapalah yang paling sukses di antara mereka..

--


Film ini diputar kurang lebih 3 jam. Tetapi, yakinlah kalian akan terkesima dengan berbagai kalimat inspiratif di film ini. Nilai-nilai yang cukup membangun tersebut, berhasil diangkat oleh pembuat film ini :

1. Selalu berfikir positif
2. Jangan hanya mengejar impian sendiri, tapi bantu orang lain untuk mewujudkannya
3. Ikuti kata hati kita, jangan berpura-pura, lakukan apa yang kita sukai.
4. Jangan takut menghadapi hidup.
5. Lakukan apa yang telah kalian nasehati.

Film yang cukup inspiratif ini membuat gua ga mau beranjak selama 3 jam lamanya. Plot film yang ditayangkan beralur seperti roller coaster. Kalian akan dibawa berpetualang di dua kisah berbeda, antara 10 tahun ke depan dan 10 tahun ke belakang.

--

Untuk menghindari spoiler berlebihan, sepertinya gua harus berhenti mengetik sinopsis film ini. Sesuai dengan judul tulisan ini. Karena satu dan lain hal gua akhirnya menonton film ini, 4 kali!. Memang nontonnya gratis, semoga tidak ada yang ke-5 kalinya.

Note : film ini hanya ekslusif ditayangin di Blitzmegaplex. Jadi sebelum ditarik, lebih baik segera menontonnya!

15 April, 2010

Traveling Bandung : Kukurilingan kuliner 10.4.10 ~ Contact Person Depresi!

"Blogku sayang.. blogku tercinta.. kasian sekali dirimu tidak daku tulis apa-apa beberapa minggu ini."

Sebenernya banyak hal menarik beberapa bulan ini. Pengalaman hosting menghosting membuat bulan-bulan gua selama maret hingga april menjadi lebih berwarna. Teman baru, pengalaman baru, dan petualangan baru pula.

Tapi sayang, kejadian menarik tersebut terjadi dalam waktu yang cukup bersamaan. Sehingga cukup sulit menulis cerita itu dalam satu waktu yang sangat singkat. Kecuali kalau gua meringkas dalam satu cerita, mungkin aja lebih mudah... Tapi pasti jadi cerita yang sangat panjanggg...

--

Ok, di cerita ini gua ingin menceritakan secara ringkas tentang perjalanan menarik yang terjadi dua bulan belakangan ini. Salah satunya : "Traveling Bandung : Kukurilingan Kuliner 10.4.10". Mungkin dicerita ini gua lebih menceritakan tentang apa yang gua alami pada saat gua ditunjuk menjadi contact person dalam acara tersebut, dan sedikit kisi-kisi tentang bagaimana menariknya perjalanan kuliner kemarin di kota Bandung bersama dengan teman-teman gua.

Tentang apa itu "Kukurilingan Kuliner"?. Penasaran? Baca terus blog ini hehe :p

--

Menerima tamu lokal maupun mancanegara di rumah melalui situs couchsurfing adalah suatu pengalaman luar biasa yang pernah gua alami. Semua tamu mempunyai karakteristiknya masing-masing. Dari tipe vegetarian yang menolak semua jenis makanan yang "berkaki", hingga lelaki metroseksual yang harus dipaksa menggunakan helm karena enggan merusak tatanan rambutnya. Semuanya datang dengan keunikannya sendiri.

Apabila diberi suatu pilihan.. Gua akan menolak traveler mancanegara tinggal bersama gua secara halus. Lebih baik gua menghabiskan waktu traveling bersama, dan meminta teman gua menjadi tuan rumah bagi mereka.

Kenapa? Gua bukan tipe orang lokal yang "bule-slave-minded". Semua tamu gua terima dengan, baik, lokal maupun mancanegara. Tapi khusus tamu mancanegara, gua ga mau memiliki ikatan yang terlalu kuat dengan mereka, hanya "pertemanan", bukan "persahabatan".

Makanya setiap ada orang asing meminta izin tinggal di rumah (request couch), hal pertama kali yang gua lakukan adalah menghubungi teman baik gua (yang secara kebetulan) tinggal di dekat rumah, bernama Ilman, untuk menjadi tuan rumah untuk mereka. :)

"Kenapa cuma pengen menjalani hubungan pertemanan saja dengan mereka?"

Gua ngga pengen merasakan "kehilangan" yang berlebih setiap kali mereka pergi. Perasaan inilah yang selalu menghantui gua apabila ada seorang sahabat bule berkata, "Sampai jumpa lagi". Alasan yang logis, karena kita sama sekali tidak tahu, kapan kita akan bertemu dengan bule-bule itu lagi..

--

Gua adalah seorang yang mudah terganggu konsentrasinya. Ketika membutuhkan konsentrasi, gua harus dalam keadaan yang sangat tenang : tanpa suara, dan gangguan.

Dalam kalender akademik kampus. Tanggal 5 s/d 16 april adalah musim UTS. Seperti ritual-ritual sebelumnya. Seminggu sebelum musim ujian, gua rutin menjalankan rutinitas bernama *SKS* (Sistem Kebut Semalam). Suatu rutinitas yang biasa dilakukan pelajar yang mempersiapkan diri mepet beberapa hari sebelum ujian dimulai.

Walaw sudah beberapa kali berusaha berkonsentrasi, tetap aja ada gangguan :

-- Gangguan pertama : Wanita Cantik

Pada saat gua berusaha belajar. Gua sedikit terganggu oleh nada Email masuk dari HP gua.

"Anda mendapat satu email baru dari couchsurfing".


Setelah gua baca, ternyata itu adalah "last minute couchsurf" email yang dikirim oleh seorang wanita berkebangsaan Argentina bernama Sara untuk besok harinya. Setelah melihat profil dan fotonya, tanpa ragu gua membalas.

"Definitely!".

Gua segera menghubungi Ilman teman gua, "Man. Ngomong-ngomong Sara bisa tinggal di rumah lo buat beberapa hari?".

"Definitely!".

(Hmhm.. di sini gua membantu memberi pemahaman kepada kaum hawa. Apabila sudah berhubungan dengan wanita cantik, pria tidak bisa menjawab "Tidak")

--

Sara adalah seorang wanita berkebangsaan Argentina. Dia berparas cantik, independen dan mudah berbaur dengan orang lokal. Satu hal yang gua senangi adalah dia menjadi tamu asing "wanita" pertama gua!.. *yeah*

Selama beberapa hari, dia menginap di rumah Ilman yang berjarak cukup dekat dari rumah gua. Kita traveling ke beberapa tempat menarik di Bandung. Termasuk salah satunya, merebus telor di kawah domas gunung Tangkuban Prahu. Menariknya, gua sendiri belum pernah ke sana :)

Akibat kedatangan bule cantik ini. Tiba-tiba selama beberapa hari kemarin gua benar-benar melupakan. Musim UTS?!.

--

Untuk yang penasaran dengan Sara, maka ini mungkin sedikit gambaran tentang seseorang yang bernama : SARA.

 
SARAs 008 : Pahlawan Kebenaran!

Note : Wanita uka-uka yang sering mangkal di dekat Salman ITB ini juga bernama "SARAs 008". Beh! Ngeliat belahan dadanya aja bikin mata gue langsung belekan..

Sori, ye.. Khusus foto asli Sara, gua aga pelit bagi-bagi.. Lu ubah aja tuh gambar "SARAs 008 : Pahlawan Kebenaran" di atas pake Sotosop biar jadi bule.. hehe

------------

Facebook adalah situs yang sedang digilai banyak orang. Dalam situs ini kita dapat melakukan komunikasi maya terhadap teman-teman kita, bahkan kita pun dapat melakukan conference email dengan banyak teman sekaligus. Keuntungan menjadi anggota situs ini antara lain :

1. Situs ini mempermudah mengupdate apa saja yang sedang anda lakukan dan rasakan.
2. Mengirim email sekaligus kepada banyak teman dalam satu waktu
3. Bermain game
4. Posting foto terkini.
5. Chatting.
6. Sharing video, musik, link, berita, dll.

Tapi dari seabreg kemampuan situs itu. Hanya ada beberapa fitur facebook yang selalu digunakan : Email, dan sharing foto. Fitur lain seakan berada di sana tapi tidak terpakai.

--

Tanggal 29 Maret 2010 ada sebuah email facebook yang telat gua baca. Email itu dikirim bersamaan dengan saat gua traveling bersama Sara dan Ilman di Bandung.

--

Dari : Yogi 29 Maret jam 17:20

Udah lama gak ada gathering jalan2 kuliner :D
gw kepikiran untuk bikin lagi jalan2 kuliner seharian (ala mbak Rie ehehe) sekalian jalan2 bareng lagi setelah CSI Fastive.

Gua kepikiran untuk ngambil sabtu tgl.9 April
gmn kawan-kawan?
tertarik kah?

*Mba Rie, Pandu, Anggie, Phebe
tolong bagi ide tempat makan mana aja yang wajib d kunjungi
dari mulai sarapan, makan siang, snack sampe makan malam
:D

Thanks all,

Yogi

--


Gua bersama dengan teman-teman gua merencanakan suatu gathering unik. Gathering ini kemudian dinamakan Kukurilingan Kuliner 10.4.10. Konsep acara ini adalah traveling kuliner dari pagi sampai malam hari mencicipi makanan dari satu restoran ke restoran lain, pada sela-sela acara kita pula akan berkunjung ke beberapa tempat menarik di kota Bandung, seperti : Tour Gedung Sate, dan Curug Dago.

Email pun berlanjut hingga pengangkatan gua menjadi Contact Person, dan teman gua Phebe yang menjadi main planner di acara itu. Sebenernya awalnya gua cuma iseng aja mengiyakan menjadi Contact Person. Tanpa tau apa yang akan menimpa nantinya...

Dalam itinerary awal direncanakan kita akan mengunjungi banyak tempat, hanya saja dalam implementasinya, susah sekali mengunjungi kesemuanya. Karena berbagai faktor, akhirnya dari awalnya kita berencana mengunjungi banyak tempat ternyata hanya terealisasi 8 tempat jajan dan restoran, serta 2 objek wisata saja.

-- Gangguan kedua : SMS dan Telepon

Sebagai Contact Person, lo diharuskan menyerahkan nomor telepon dan email pribadi kepada orang lain, yang artinya lo harus siap privasi dan ketenangan lo jadi sedikit terganggu nantinya.

Selama beberapa hari menjadi CP. Di hari ketiga akhirnya gua baru merasakan tekanan psikologis yang luar biasa. Hampir beberapa jam sekali orang meng-SMS gua menanyakan pertanyaan yang sama dengan versi berbeda berulang-ulang, bahkan jika dalam SMS balasan gua terdapat kekeliruan, mau ga mau, gua harus meralat SMS gua kepada semua orang yang pernah mengSMS gua menanyakan acara tersebut :
  • "Pandu, ada acara apa?", 
  • "Pandu, konsep acaranya gimana sih?",
  • "Pandu, gue mau bawa mobil, ga apa-apa?",
  • "Pandu, besok naik apa?",
  • "Pandu, berapa biayanya",
  • "Pandu, harinya diubah yah? gue ga bisa!",
  • "Pandu, nanti kalau gua telat, kalian tunggu sampe gua dateng ya!",
  • "Pandu, ganti itinerarynya! gua sering makan di sana!",
  • "Pandu, lo ntar nge-host gua pas di Bandung ya?",
  • "Pandu, dari terminal Leuwi Panjang ke sana naik apa?",
  • "Pandu, besok meeting point-nya di mana?",
  • "Pandu, kalau saya bawa temen ga apa-apa?",
  • "Pandu, acaranya jam berapa?",
  • "Pandu, ada berapa orang yang ikut? bus kita masih muat 15 orang lagi?"
  • "Pandu, kalian ikut ke panti asuhan bareng kita aja!" 
  •  "Pandu, minta maaf mendadak ga bisa dateng. Rame ga acaranya!" 
  • "Pandu, kalau gua dateng jam 2 atau 3 an ga apa-apa yah?" 
  • "Pandu, gua ke sana sekarang!", (beberapa saat kemudian) "Pandu, gua T.E.R.S.E.S.A.T!!!!!!!" 
  • "Pandu.... Pandu... Pandu"   
AAAAAAAAaaaaaaaaa!!!!!! 


Tekanan psikologis memaksa gua untuk teriak tidak terkontrol! SMS mengalir dengan derasnya hingga hari H acara dimulai. Bahkan di hari H, gua harus sabar membalas 140 SMS dan menjawab hampir 30 telepon yang menanyakan pertanyaan yang sama?!

SMS yang masuk tidak bisa dibalas dalam satu halaman SMS saja. Melainkan dua hingga tiga halaman sekaligus !! (Note : satu halaman SMS = 160 karakter). Untung saat itu operator selular yang gua gunakan sedang berbaik hati memberikan 100 SMS gratis setiap harinya.

Alhasil gua pun memanfaatkan bonus itu untuk membalas pesan bertubi-tubi itu. Aliran deras SMS berlangsung dari pagi hingga tengah malam. Yang secara tidak langsung mengubah psikologis (gua) seseorang bocah yang biasanya ceria, menjadi depresi!.


  
Gambaran bagaimana depresinya gua waktu itu! 

Gua (lingkaran merah) tidak bisa tenang bernarsis ria, karena tiba-tiba harus mengangkat telepon.
.
NB : Pekerjaan sebagai Contact Person adalah pekerjaan yang cukup menantang! Lo harus coba!.

Akibat gangguan-gangguan tersebut akhirnya gua harus pintar mencari "ketenangan" supaya bisa fokus belajar untuk UTS.

-- 

(Sabtu, 10 April 2010 : Kukurilingan Kuliner 10.4.10)

Itinerary dan time schedule telah matang disiapkan oleh Phebe, sedang gua hanya bertugas memastikan batre HP dalam keadaan prima. Sejak semalem sampai pagi hari gua memperlakukan HP gua layaknya gua punya HP baru. di charge 8 jam?!.

--

Ada beberapa aturan main yang harus ditaati dalam traveling kuliner kali ini :

1. Membayar Rp 50.000 / orang

Ga ada kewajiban membayar sejumlah uang ini sebenernya, jika ada yang ingin ikut memeriahkan gathering dan traveling bersama tanpa membayar. Silahkan.. :) . Hanya saja bagi mereka yang telah membayar dan tidak, ada perbedaan yang cukup ketara, yaitu mereka (yang tidak membayar) harus membeli makanan dan membayar transportnya sendiri.

Tapi itu teorinya doang, gua sendiri ga tau praktek di lapangannya kayak apa. :p

2. Disarankan tidak membawa kendaraan pribadi

Tempat parkir di restoran-restoran yang akan dikunjungi cukup sempit, tidak mungkin menampung banyak kendaraan dalam satu waktu, bahkan ada rombongan warga Jakarta yang sedang berada di Bandung tertarik mengikuti traveling kuliner ini dengan Bus charteran!  

"Big NO NO! kalian datang pakai angkot, bus parkir di suatu tempat."

Dikira jalanan di Bandung gede, ntar mau diparkir di mana tuh, bus segede bagong!.


Rumah makan yang dikunjungi tidak memiliki lahan parkir yang luas.

Selain itu, jika kita menggunakan "angkot", secara tidak langsung kita juga bisa saling mendekatkan diri dengan anggota lainnya.

(Kiri) Menunggu angkot, (kanan) suasana di dalam angkot

3. Makan sepiring banyakan.

Jangan pernah berharap di traveling kuliner kemaren kita mendapat satu menu untuk satu orang!. Karena sifatnya "sharing", maka kita pun harus rela berbagi satu mangkok sop buah untuk beberapa orang sekaligus!. Bahkan teman gua Phebe dengan baik hati memberikan sendok plastik kepada para peserta gathering yang datang :p

Coba hitung, berapa banyak sendok dalam piring nasi kuning?

2 mangkok batagor. 4 orang!

1 mangkok surabi yang digilir, 10 orang!

Itu baru makannya doang. "Kalau seret abis makan, mau minum?". Sangat disayangkan, karena ketatnya budget, serta keterbatasan finansial, faktor minum tidak diperhitungkan di sini.

Tapi tak perlu khawatir, kita sudah mengantisipasi sebelumnya dengan berencana pergi ke Curug Dago. Silahkan hilangkan dahaga kalian "sepuasnya" di sana ??!!..

hauss..

---

Perjalanan Gathering kukurilingan kuliner ini memberikan banyak cerita menarik bagi gua dan 35 orang lebih yang datang kemarin. Tak terasa dari pagi sampai malam kemarin sudah total 8 restaurant dan jajanan, 2 objek wisata, 2 angkot, berkilo-kilo berjalan kaki telah dilakukan selama traveling kemarin di kota Bandung.

Tapi ada satu hal yang bisa dipetik dari perjalanan kemarin adalah. Suatu kebersamaan yang terikat kuat bagi mereka anggota lama dan baru.