11 September, 2008

Pengenalan Mahaswa Mengenai Investasi Pasar Modal dan Reksadana.

Tulisan ini gua alamin di kampus beberapa hari lalu. Katakanlah gua korbannya, sedangkan tiga orang kakak kelas tersangkanya.



Perlu dijelasin dulu, tiga orang yang gua maksud itu terdiri dari sepasang laki-laki dan seorang perempuan.

Kejadiannya pas Mata Kuliah TKG (Teknik Komunikasi Geologi) hari rabu kemaren. Sejujurnya jurusan yang gua ambil sekarang ini 100% ga sesuai dengan minat gua.

Orang banyak bilang jurusan geologi prospeknya cerah, dan sebagian besar tertarik masuk jurusan tersebut. Kalau lo kenal Gempa bumi? Gunung api? Oceanografi? Air tanah? Planet? Terbentuknya bumi? Fosil Dinosaurus? Dan tentunya batuan?. Semuanya itu dipelajari di jurusan ini.

Tapi, jika dalam hati sudah merasa tidak cocok? Apa gua harus membodohi diri, gua, suka? . Setidaknya gua akan berusaha melakukan yang terbaik sebisa mungkin sampai gua lulus.

Sekarang gua lagi fokus memperoleh sertifikasi WPPEWMI, dan WPEE dari BAPEPAM (Badan Pengawas Pasar Modal). Karena gua telat mendaftar ujian sertifikasi, gua baru bisa daftar untuk ikut sertifikasi tahun 2010.

Sedikit lama, tapi paling tidak masih banyak waktu tambahan untuk mempelajari materi yang.. sama sekali ga pernah gua pelajari di Universitas. Akutansi, Manajemen, Undang-Undang Pasar Modal, Pengertian Efek, dan Ekonomi.

So, setiap di kelas gua pasti ambil bangku paling belakang, supaya ga ketahuan gua lagi belajar materi sertifikasi itu.

Ketika gua lagi belajar buku Undang-Undang Pasar Modal di kelas TKG kemarin.  Temen yang duduk di samping bertanya, buku apa yang lagi gua baca?. Gua coba jelasin secara terperinci, buku apa yang lagi gua pelajari beserta alasannya gua belajar materi buku itu. Dia pun akhirnya mengerti.

Nah tiba-tiba dari kursi belakang ada yang nepuk pundak gua. Ternyata satu dari tiga jenis teletubies, baru saja menyampaikan salam, yang akhirnya gua balas dengan Tamparan hangat..”DUAK!”. Katakanlah nama tiga orang itu; Teletubies, Orang Katro, Wewe Gombel, dan gua dengan Pandu.

Teletubies :”Lagi baca buku apa lo? Buku judi?!”

Sesaat setelah si teletubies itu berkomentar, mulailah Orang Katro dan Wewe Gombel memberi komentar yang ga penting juga.

Orang katro : “Kalau lo mau maen judi ke Las Vegas aja, jelas?!”

Wewe Gombel :”Hihihi… Iya, nih ga pantes belajar di Geologi, kalau pengen belajar togel di sana aja.”

Hoho.. naik pitam lah gua. Akhirnya gua ambil bangku lipat besi dan gua hantam sekeras-kerasnya ke tiga orang tersebut sampai mereka tersungkur tak bernyawa!. (Lo percaya gua ngelakuin ini?? Ga mungkin lah!).

Pandu : “Gua memang lagi memperdalam pengetahuan dan ilmu gua mengenai pasar modal. terutama untuk bidang efek berupa ; saham, obligasi, option, dan reksadana…”

———– (Flash back)

Kesenangan gua akan ilmu pasar modal muncul, ketika gua mencoba menginvestasikan sejumlah uang dalam reksadana saham beberapa tahun lalu dan ternyata ketika gua melakukan redemption setahun lalu. Return investasi gua meningkat 349% dari nominal awal. Dari awal penasaran “kenapa return-nya bisa tinggi?” itulah, gua tertarik memperdalam ilmu ini.

————- (End of flash back)

Dengan nada nyaring gua langsung menepis mereka : “Eits, kenapa nih?”
Teletubies, Wewe Gombel, Orang Katro :”JUDI!, JUDI!, JUDI!..”(Pengen gua tabok, tu orang gendut warna-warni!)

Dengan santainya gua jawab “Kenapa harus di bilang judi?”

tiba -tiba si wewe gombel nyerembet, “Judi.. ya judi aja haha”

Pandu : “Sori, kayaknya kalau mau nge-judge gua satu-satu deh. Jantan, jangan kayak betina keroyokan…”

“Maksud lo dengan gua maen judi apa? Perlu gua jelasin, buku yang lagi gua baca sekarang adalah salah satu buku yang lagi gua pelajari untuk memperoleh sertifikasi gua sebagai broker dealer, wakil manager investasi, dan penjamin efek…”

“Menurut gua lo bertiga bisa dibilang orang yang ga berpendidikan jika bilang seperti itu , tanpa tau maksud dari apa yang lo bilang sama sekali…”

“Sekarang gua tanya?. Apa dasar lo sampe bilang investasi yang lagi gua pelajari dan lakukan sekarang adalah judi?…”

“Coba jelaskan..”

1 detik… 2 detik… 1 hari… 2 bulan… 3 tahun… 5 dasawarsa.. kemudian..

“Ah, nunggu lo bisa jawab. Bisa buat gua tua, dan mati di sini tanpa bisa dapetin sertifikasi gua!.”

Akhirnya pembicaraan beralih ke, gua, sebagai pengontrol pembicaraan.. hihi

“Gua tanya! Apa mungkin lo perlu belajar ilmu eksak dulu untuk memperdalam judi? Undang-undang yang mengatur pasar modal itu ada, yaitu Undang-Undang Pasar Modal (UUPM) dan ada ilmu juga untuk menilai kelayakan sebuah saham, dilihat dari Neraca keuangan perusahaan, Pasar sekunder dan lain-lain”

“Belajar togel juga ada ilmunya!” kata seorang bedebah bajingan itu.

Pandu : “Haha.. bodo juga lo. Gua mau tanya emang mata kuliah apa yang mempelajari togel? Akutansi ?! Terus ada Undang-Undangnya ga kalau lo investasi di togel?”

Dalam hati gua. Tiga mahasiswa ini bodoh amet sih. Ampun deh? Mungkin mereka korban kurang gizi kali yang nyasar ke kampus.

Mereka diam ga bisa jawab. Karena aga malu, mereka langsung berusaha mengalihkan percakapan. Namanya juga terdakwa, pasti kalau udah kalah ngeles-nya mah tetep wae.

Wewe gombel mulai melunak dan berkata “Belajar gih lo, ntar diliatin dosen, ga enak guanya”

Pandu : “Wah, sori, gua ga peduli. Lo yang buat perkara, sekarang bagian gua yang ngejelasin. Soal dosen, kalau ketauan berisik, paling dikeluarin dari kelas. Sante aja bos…”

“Gua pengen tanya lagi sama lo semua, dongo banget kalau lo sampe bilang itu judi. Sekarang gua punya saham beberapa perusahaan blue chip. Menurut lo? Gua merugikan perusahaan itu? Hah??…”

“Fungsinya perusahaan menerbitkan saham itu sebagai suatu pembiayaan perusahaan dalam jangka panjang dan untuk mendapatkan dana segar dari setiap saham yang diperjualbelikan. Mereka juga bisa mengeluarkan right atau obligasiselain saham. Nah gua dapet keuntunggan berupa dividen, saham bonus, maupun perbedaan nilai dari angka jual dan beli…”

“Kita juga membangun negara dengan menjadi investor pendukung di bursa efek, tanpa perdagangan efek. Perekonomian negara ini mau kemana?! Loe mau buat penganguran baru, kehancuran ekonomi baru! Perdagangan efek juga sebagai pendorong sektor makro atau mikro!!…”

“Apa lo pikir negara islam ga punya Bursa Efek? Saudi arabia? Malaysia? Apa lo pikir mereka ga punya perdagangan semacam itu?…”

“Bodoh, banget sih. saham itu di sisi lain dibagi dua ; saham konvensional dan saham syariah. sekarang gua punya saham di perusahaan konvensional dan juga gua punya reksadana syariah. Tapi, se konvensional-konvensional an saham yang gua punya, gua ga investasi di perusahaan pembuat minuman keras! Gua ga investasi di perusahaan kasino!…”

“Jadi maksud judi lo apa?…”

Mereka, otomatis menjadi hening.. Tapi seperti yang gua bilang. Mereka tetep ga mau kalah.
tiba-tiba mereka nyeletuk begini.

“Lo percuma kalau kuliah di geologi, tapi belajarnya yang lain. Sama aja lo buang uang di sini”.
Dengan entengnya gua jawab “Gua cuma nyari gelar aja di sini”

Teletubies : “Sekarang banyak mahasiswa yang diambil untuk ikut proyek, kayaknya ngeliat dari fisik ,lo, ga bakalan diambil untuk ikut proyek sama dosen mana pun”

Pandu : ”Kayaknya itu ga penting deh, gua juga cuma nyari gelar aja di sini, dan gua ga ngarepin untuk diambil proyek oleh dosen mana pun karena gua pengen cepet-cepet lulus”

Orang Katro :”Wah payah nih, orang yang pengen cepet-cepet lulus kayak lo. Paling nanti kerjanya cuma di depan meja doang. duduk santai. Ga mungkin lo dapet tawaran dari siapa-siapa”

Karena pembicaraan udah mulai melanceng gua mulai males jawab. Di sisi lain gua udah tau kualitas dan kemampuan ketiga orang ini seperti apa? sangat terbatas dan di bawah rata-rata.

Pandu : “Ya, gua memang pengen kerjanya di belakang meja di bawah AC di depan TV. Seperti Direktur kan?”.

Teletubies :”Kalau lo seperti itu, kayaknya lo susah ke lapangan untuk dapet proyek. Padahal mahasiswa pada dapet uang yang banyak sepulangnya mereka dari proyek”.

Pandu : “Gua ga ngiri kok santai aja, nilai likuiditas saham gua sampai sekarang udah cukup untuk gua gunain ngelanjutin S2 di Jepang beserta biaya hidupnya?!”

(Dalam hati gua, skak mat banget nih orang.)

Ga lama setelah gua bilang itu, akhirnya kuliah selesai. “this is not the first time i am being saved by the bell. Thanks bell

Gua pun segera keluar dari ruangan auditorium yang sudah sumpek dengan tiga orang tadi ditambah dengan hiruk pikik orang yang sudah lelah menerima pelajaran apapun lagi dari dosen.

Ga lama setelah itu gua langsung balik ke Bandung. Menyalakan motor, langsung ngebut karena ngeliat 
awan udah gelap banget. Takut ujan euy.

Ok, deh. Gua mau tidur dulu semuanya. Keep investing dan tetep semangat aja, jangan seperti ketiga orang menyebalkan dan jarang membaca itu ok.

(Note : Ternyata hidup tanpa pacar menyenangkan juga, bebas banget)