18 Oktober, 2010

Persiapan yang Menguras Segalanya!

Sebelum menceritakan pengalaman gua berada di Asia Timur, dan Tenggara. Gua terlebih dahulu ingin menceritakan flashback gua setahun yang lalu, ketika gua mendapat tiket murah.

-- Dikutip dari cerita blog gua berjudul Harga Seluruh Sempak Gua Lebih Mahal Dari Tiket Pesawat tanggal 12 November 2009.

....Gua dapet tiket penerbangan PP dari dan ke Bandung untuk penerbangan ke KualaLumpur, Singapura, Bangkok, Srilanka, Macau. Dengan harga tiket cuma 4,5 USD!!, dengan komponen airport tax dan sebagainya, maka harga tiket menjadi sekitar 110 USD. Untuk ke semua tujuan destinasi yang gua sebutkan itu!...

--

Melalui berbagai pertimbangan, gua pun akhirnya memutuskan untuk membeli tiket baru beberapa minggu menjelang keberangkatan, membatalkan penerbangan ke Srilanka, merombak itinerary perjalanan secara total, serta berusaha lebih fokus untuk perjalanan ke Asia Timur dan Tenggara.

Gua ingin menikmati kesendirian gua jauh lebih lama dari yang gua pikirkan sebelumnya..

Karena itu, sebulan sebelum perjalanan, gua merubah itinerary, mengorek tabungan demi membeli tiket baru, mengurus visa, hingga asuransi perjalanan yang jika diingat nominalnya bisa langsung membuat gua meregang nyawa..

"Gua ingin, menikmati hari-hari gua jauh dari siapapun..".

--  

Perjuangan mencari hosts dimulai sebulan sebelum keberangkatan. Banyak couchrequests yang dikirim, tapi sulit mendapat jawaban "iya" dari mereka. Semuanya berkomplotan menjawab sibuk secara bersamaan, sedang sebagian lainnya memilih untuk diam.

Setelah beberapa minggu selalu mendapatkan jawaban "tidak!". Mau ga mau gua pun harus mempersiapkan plan B untuk tinggal di Hostel / Bandara dalam keadaan darurat. Cara ini gua persiapkan, jika pada tenggat waktu seminggu sebelum keberangkatan gua belum mendapat jawaban "iya" dari siapa pun juga.

 -- Inbox : Couchrequest accepted!

Girangnya minta ampun, waktu gua dapet email "persetujuan tinggal" dari orang-orang yang berada di beberapa tempat berbeda di saat yang bersamaan. Mereka memang sengaja menunda menjawab langsung, karena mereka harus memastikan dahulu bahwa mereka tidak sibuk pada saat kedatangan gua sebulan kemudian.

Di sisi lain, mereka pun sebenernya ga terlalu mengharapkan kehadiran gua. Mereka pikir, mungkin aja gua udah dapet host, so bantuan mereka ga terlalu dibutuhkan lagi ..

  
 Beberapa tempat tidur gua ketika tinggal di rumah warga.

--

Suatu hari gua pernah memutuskan tidur di bandara di Macau. Sebuah bandara besar, tapi dengan penerbangan yang tidak banyak. Setelah letih mengitari Macau dengan berjalan kaki, akhirnya gua pun memutuskan pergi ke bandara menggunakan bus kota dari Terminal Feri di pulau Macau, Macau..

Gua sampai pukul 11 malam, dan langsung ke lantai dua di mana terdapat banyak kursi tunggu panjang berjejer rapih menunggu. Di situ lah, akhirnya gua memutuskan tidur sembari menunggu matahari terbit sebelum akhirnya mengambil Feri menuju Hongkong.

Macau menjadi tempat perdana gua mengalami pengalaman tidur di Bandara. Pengalaman pertama yang cukup berkesan, di sini gua belajar sesuatu. Jangan pernah lupa bawa jaket jika memutuskan tidur di sana.."AC-nya memperkisut kemaluan!!".

--

Tidur di Bandara bukanlah pengalaman yang buruk sama sekali, malahan seru?!. Selain merasa aman dikelilingi banyak petugas keamanan, kita pun bisa mendapat pelayanan gratis berupa minum melalui tap water sepuasnya di sana..

Satpamnya Engkoh-Engkoh. Mereka ga ngusir, malahan nyuruh tidur dengan tenang, tapi nggak bisa tidur karena si Engkoh ngajak ngobrol mulu pake bahasa Cina. "AMPUN NGKOH, NGGAK NGERTI!".. Sadar percakapan tidak mengalami perkembangan, gua pun melanjutkannya dengan menggunakan bahasa tarzan dan berbagai kode morse..

--

Pengalaman tidur di bandara tidak cuma terjadi di Macau, tetapi terulang kembali nantinya di beberapa tempat berbeda : Saat transit di Malaysia, serta saat gua mengalami "pelecehan" di Thailand yang menyebabkan gua akhirnya memutuskan untuk menghentikan perjalanan gua nantinya..

--


Yang buat bengkak pengeluaran adalah biaya transportasi antar kota dan negara. Tapi untuk jalan-jalan di dalam kota, penggunaan bus, subway, ataupun monorel tidak terlalu berguna karena kebanyakan gua jalan kaki. Selain sehat, berjalan kaki pun kita tidak perlu mengeluarkan biaya sedikit pun. Paling resikonya lecet-lecet doang..

--

Gua pergi menggunakan tas yang biasa gua pake kuliah setiap hari. Tas kecil ini harus dipaksa muat dengan berbagai perlengkapan yang akan gua pake untuk traveling selama tiga bulan ke depan. Alasan penggunaan tas kuliah, simple aja. Gua ga mau bayar bagasi pesawat.. Sepenuh-penuhnya tas kuliah paling muat barang di bawah 7 kg..

Beberapa perlengkapan penting yang selalu gua pegang ke mana-mana. 


Beberapa perlengkapan tambahan, yang menurut gua cukup penting dibawa ketika traveling ke negeri orang, antara lain :

* Kalkulator

Digunakan untuk menghitung kurs mata uang dan mendapatkan harga terbaik ketika kita akan menukar uang di berbagai tempat penukaran mata uang di negara tujuan

* Buku catatan

Buat nulis sesuatu yang menarik sepanjang perjalanan, serta membuat tabel pengeluaran. Dengan begitu kita akan terus inget semua poin menarik untuk diceritakan dalam blog, beserta pencatatan pengeluaran yang terkontrol. Untuk kalian ketahui gua menulis blog ini berdasarkan atas poin-poin dari buku catatan perjalanan gua, lho.

* Peta Kota 

Untuk mendapatkan peta kota, kita bisa download lewat internet. Tapi di tempat-tempat yang gua kunjungi. Sebagian besar peta disediakan di terminal kedatangan. Kita bisa mencari pusat informasi turis dan dapatkan peta kota beserta jalur transportasinya secara lengkap dan gratis.

* Bulpen

Menurut gua benda ini cukup penting dan jangan sampai terlupa.. Bulpen ini nantinya akan menjadi senjata kalian ketika mengisi kartu imigrasi di negara tujuan. Negara semacam Singapura, Hongkong, Macau mereka menyediakan bulpen setibanya kita sampai di sana di meja pengisian formulir imigrasi, tapi negara lainnya biasanya tidak menyediakan sama sekali.

Opsi lain kalau ga bawa adalah meminjam bulpen ke orang yang lewat, tapi kadang menempuh cara ini membuat kita diliputi perasaan ga enak, ketika sadar ternyata mereka sedang terburu-buru untuk segera ke imigrasi.

Cara gampang lainnya adalah menghadap langsung petugas tanpa mengisi kartu imigrasi terlebih dahulu, setelah petugas imigrasi melihat kartu kita masih kosong, dia akan meminjamkan bulpennya untuk kalian isi. Ini adalah cara termudah, tetapi banyak "makan hati" terutama kalau dapet petugas imigrasi resek, peminjaman bulpen sering disertai dengan omelan ga jelas..

* HP

Beberapa bulan yang lalu gua baru beli HP murah dan bagus. Batre HP ini tahan, seminggu lebih!. Untuk menghindari terlalu sering mencharge batre, gua sangat merekomendasikan penggunaan jenis HP ini dibandingkan, HP canggih yang keok dalam beberapa jam..

* Token Internet Banking

Gua sengaja bawa token IB, supaya mudah beli pulsa secara online. Memang gua bisa beli nomor lokal di negara tujuan, tapi menurut gua kegiatan seperti itu merepotkan dan buang uang. Lebih baik pake aja pulsa searif-arifnya walaw dengan SMS roaming yang cukup mahal.

Untuk menghubungi nomor lokal, gunakan telepon umum.

Cara seperti ini tidak berlaku di semua negara, paling tidak kalian harus tau, bagaimana infrastruktur jaringan telekomunikasi di negara tujuan. Jika sangat buruk, maka cara paling masuk akal adalah membeli SIM card.

*Botol Minuman

Dibanding beli minuman, lebih baik kita bawa botol minum lalu isi ulang airnya melalui tap water yang terdapat di jalan raya, maupun taman :)

* Lain-lain Pisau cukur, MP3, Universal Charger, Kartu ATM, Kamera saku, Obat-obatan dan Dokumen perjalanan.

--

Udah masuk semuanya?. Nah, sekarang yang harus dipersiapkan adalah "mental", untuk siap mendapat sensasi "adiktif" pada saat passport kita diberi cap! Wohoooo!!

~(Bersambung ke cerita bagian dua)~

4 komentar:

Saleh Jembarwana mengatakan...

Mana Video yang Grpsss na ...

Yonna Ikaputri mengatakan...

mana lanjutannya btw no foto di blog = hoax
hehehehehe

Dimas Andelane mengatakan...

video grepe2 dipajang dwonk du... kita kan pgn liat :p

Ririe mengatakan...

lanjutkan! ;)

Posting Komentar