01 Desember, 2009

Buku Harian KKNM : Sekdes METROSEKSUAL Itupun Mengedipkan Mata Mesranya *ting* *ting*

Hari ini adalah hari besar untuk mahasiswa Geologi dan Peternakan.

Dijawalkan pada pukul 15:00 hari itu, kami akan menyelenggarakan acara penyuluhan kepada masyarakat mengenai Kebencanaan yang akan dibawakan oleh Ridho dari Fakultas T.Geologi, beserta Budidaya Ternak Kelinci oleh Irwan dari Fakultas Peternakan.

Masyarakat telah diberitahu terlebih dahulu mengenai acara ini. Melalui surat undangan yang gua bagikan ke semua ketua RW, bersama dengan dua orang teman gua yang sedang dimabuk cinta : Adit dan Mel.

------------ 21 November 2009

15:00

Tidak ada warga yang datang ke Balai Desa sampai tenggat waktu dimulai. Sedikit cemas meliputi kita yang merasa khawatir kegitan ini GAGAL, sebab tidak ada yang datang.

15:20

Belum juga ada yang datang. Kordes segera memutuskan mengutus perwakilan mahasiswa untuk pergi kembali ke ketua RT/RW untuk "sekedar" mengingatkan kembali, bahwa di Balai Desa sedang ada acara penyuluhan dari mahasiswa.

Jika acara ini "GAGAL", maka jelas, ini akan menjadi suatu kekecewaan terbesar bagi mahasiswa. Khususnya untuk pembicara : Irwan dan Ridho yang telah mempersiapkan presentasi seminggu sebelumnya.

"Jam 4 kalau nggak ada yang datang, kita balik ke pondokan!", ujar Kordes dengan cemberutnya.

15:45

"Ckiiiiittttt....".Seorang ibu-ibu turun dari sebuah ojek racing yang ditumpanginya. Kami tidak tahu siapa dia, tapi kami mempersilahkannya masuk ke Balai desa. Tak lama setelah itu, skuadron bapak-bapak berpakaian Harajuku pun datang ke sana.

Setelah kami sadari bahwa mereka adalah perwakilan dari RW-RW setempat. Kordes pun segera memberikan aba-aba agar mahasiswa segera bersiap-siap.

------------

Presentasi berlangsung selama kurang lebih 1,5 jam. Dimulai pukul 16:00 atau satu jam "ngaret" dari jadwal yang direncakan.

Diawali dengan presentasi mengenai Budidaya Kelinci oleh Irwan, yang kemudian dilanjutkan dengan presentasi Kebencanaan oleh Rido.

Waktu itu gua sebenernya duduk di depan bersama pembicara lain, tapi ironisnya seakan gua adalah "pajangan" di sana. Berada di depan, tapi tidak melakukan apa-apa. :(

Meski begitu, gua mendapat suatu keuntungan berada di depan. Kesempatan gua mejeng dan "ketampanan" gua dilihat orang lebih terbuka luas di sini :D

------------

Berbekal kamera yang gua bawa. Gua mencoba membidik momen-momen berharga yang sempat terjadi dari depan meja pembicara.

 
kelincinya !! XD

-------------

Beberapa kejadian menarik sempat terjadi di acara tersebut. Salah satunya adalah Irwan berkomentar dengan polosnya, "Kenapa yah SEKDES pas kasih sambutan, kelingkingnya melengking??"

Sebenarnya kami mahasiswa sempat kaget ketika ada seseorang laki-laki berdandanan "METROSEKSUAL", berbadan kurus menggunakan kacamata berlensa coklat transparan datang ke Balai Desa, kemudian memberi sambutan di depan. Usut punya usut ternyata beliau adalah SEKDES (Sekretaris Desa) di desa itu.

Sepanjang presentasi Irwan merasa SEKDES selalu memperhatikannya. Bahkan sesekali mengedipkan mata mesra dari balik kacamatanya, yang menyebabkan Irwan tiba-tiba berkeringat dingin, dan tidak fokus saat menjelaskan. :D

Begitupula Ridho. Sesaat setelah dia memulai presentasi. Seorang teman yang berada di belakang kursi penonton meng-SMS gua.

------------SMS

Pengirim : Meliawati~KKN
Tanggal : 21-Nop-09 5:16pm

Ndu, bilangin Rido bahasanya jangan terlalu tinggi takut pada ga ngerti.

------------

Benar! Saudara-saudara! Ridho dengan bahasa Geologinya memberi penjelasan yang cukup "berat" kepada penonton yang notabeni adalah buta aksara, tukang mabok dan preman kereta api.

Hasilnya para penonton hanya bisa melongo mulutnya mengeluarkan liur, kepalanya ada yang berasap, gila, pingsan, sinting. Bahkan SEKDES yang tadinya "METROSEKSUAL" pun sesaat berubah menjadi seorang yang sangat GENTLEMAN, ketika mereka berusaha mencerna apa yang sedang Ridho bicarakan saat itu. ~Kacau banget kalau lo di sana!

------------

Tapi yang perlu disyukuri adalah semuanya berjalan lancar. Apresiasi dari para penonton cukup besar setelah acara selesai. Dalam hati gua pun berkata, "Alhamdulillah selesai juga tugas menjadi "pajangan" di depan".

0 komentar:

Posting Komentar