14 November, 2011

Apa yang Tidak Boleh Kamu Lakukan dengan Kartu GSM-mu.

Dalam upaya memerangi terorisme dan  kejahatan telekomunikasi, pada  tahun 2006 Pemerintah Indonesia menetapkan sebuah peraturan yang mengharuskan seluruh pengguna kartu Prabayar mendaftarkan nama dan alamat lengkapnya melalui SMS. Setelah peraturan tersebut diterapkan, orang tidak dapat lagi sembarang membeli sebuah SIM Card tanpa menggunakan tanda pengenal. Mereka baru bisa menggunakannya setelah nomor tersebut didaftarkan. Waktu itu, gua menganggap peraturan tersebut sebagai hal yang konyol, mana mungkin regulator di negara ini bisa buat peraturan yang benar, alhasil gua pun mendaftarkan kartu itu menggunakan alamat dan nama palsu, hanya untuk mengejek.

Lima tahun kemudian, tepatnya hari ini, ada sedikit masalah dengan kartu SIM gua - sudah beberapa minggu kartu gua sulit menerima atau pun menjawab panggilan. Sebenarnya bisa saja gua membeli kartu SIM baru, tapi yang menjadi permasalahannya adalah nantinya gua harus memberitahu semua orang nomor gua yang baru. "Merepotkan." Jadi, gua pun memutuskan untuk pergi ke salah satu pusat pelayanan telekomunikasi untuk meminta penggantian kartu tadi siang.

Setelah menunggu selama satu jam lebih memandangi papan indikator digital yang menunjukkan nomor pelanggan yang sedang dilayani, papan itu akhirnya menunjukkan nomor antrian gua.

Gua lalu disapa oleh seorang petugas ibu-ibu yang, karena telah seharian penuh menanggani berbagai keluhan pelanggan, terlihat bermuka sangat membosankan. Gua segera menjelaskan permasalahan kartu SIM gua, yang kemudian dituliskannya ke dalam komputer. Tak lama lagi dengan datar, dia meminta tanda pengenal gua. Setelah mengecek kartu yang gua berikan, dia lalu berkata, "Maaf informasi di kartu anda tidak cocok dengan data yang ada di komputer kami."

Tiba-tiba gua sadar bahwa gua sedang berada di dalam masalah besar - Bukan hanya karena gua sadar gua pernah mendaftarkan kartu tersebut dengan nama yang salah, tetapi juga gua lupa nama palsu apa yang dulu pernah gua daftarkan. Dengan jujur gua pun bertanya, "Maaf, nama siapa yang tertera di komputer?."

Dia lalu memutar layarnya ke arah gua. Dan gua kemudian membacanya dengan penuh horror :

Nama                  : Brad Pitt
Tempat lahir        : Cirebon
Alamat                : Jl. Sana Gang Sini no. 3

"Kenapa tidak menggunakan nama yang benar?," petugas bertanya.
"Kartunya... uhmmm... punya kakak saya," jawab gua.
"Berarti dia yang harus datang ke sini untuk komplen," jelas dia
"Nggak bisa... Umm.. dia lagi... di Russia," Gua nggak tau harus bilang apa lagi.

Mungkin dia sedang lelah atau mungkin nggak mau membuat gua terlihat semakin bodoh, dia hanya memberikan gua secarik kertas.

"Silahkan bapak buat surat pernyataan di sini bahwa kartu SIM ini adalah milik bapak," suruh dia.
"Apa yang harus saya tulis?," tanya gua.
"Akan saya dikte".

Kemudian gua menulis sebuah paragraf yang terasa sebagai sebuah paragraf terpanjang yang pernah gua tulis:

"Dengan ini saya menyatakan bahwa kartu SIM ini adalah milik saya, dan Brad Pitt adalah benar-benar kakak saya..."

9 komentar:

Martha mengatakan...

:))))))))))))
aku bangga punya teman yg notabene adiknya Brad Pitt! :))))
muhahhahahahaha....
ampun Pandu.. aku ngakak!
kajhdakjdhsakjdha

Phredz mengatakan...

Sejak kapan elo jadi adik gue??????!! :D

Daniel Renatan mengatakan...

wkwkwkwk....dasar adek-nya bredpit...:D

Lana Mustika mengatakan...

wakakakkk...aku sampe ktawa keki. Mana ada pak dokter Pandu brubah jd bradpret :D

Gia Gitadarana mengatakan...

wah nampaknya kita sodaraan, du :D

Gilliandra Kasih mengatakan...

........................... Swt NDu... Brad Pit

Meity Widiani mengatakan...

Andhika Panduwinata dan Almostfamous Gia Gitadarana senang rasanya punya dua temen yang sodaraan ma orang terseksi di dunia...pantes kalian berdua sexiiiiiehhhhh abissss:P

Julien Bessaha mengatakan...

i just follow picture and video, it's nice

Monica Suprantio mengatakan...

one word : EPIC!(fail)...oh ternyata 2 kata...hahaha

Posting Komentar