16 Februari, 2010

My Name Is Khan : Film yang Sangat Bagus, Tetapi Mengangkat Isu Pernikahan Beda Agama??

Gua baru dari bioskop nonton film India berjudul My Name Is Khan. Film yang cukup menggugah dan berkesan, sampai-sampai pulang ke rumah gua langsung ketik referensinya di blog gua.

Film ini bertemakan mengenai sebuah perjalanan hidup yang dilakukan oleh Khan seorang warga muslim India di Amerika. Kehidupannya sebagai warga Amerika mulai tidak nyaman pasca serangan WTC 11 September. Khan berjuang untuk mengatakan bahwa Islam bukanlah teroris.

-- SINOPSIS



Rizvan Khan adalah seseorang muslim dari India yang menderita sindrom Asperger, sebuah sindrom yang membuat dirinya autis, sulit berbicara dan takut berinteraksi dengan orang lain. Ketika ibunya meninggal, dia pindah ke San Francisco di mana dia tinggal dan bekerja sebagai sales kosmetik di perusahaan tempat adiknya bekerja.

Akibat pekerjaan ini, dia akhirnya bertemu dan menikah dengan Mandira. Seorang perempuan India beragama Hindu yang tinggal dengan anak laki-lakinya berumur 6 tahun, Sameer, dari pernikahannya terdahulu

--


Keharmonisan keluarga tersebut mulai mendapat ujian berat, setelah terjadi serangan 11 September yang menghancurkan menara kembar di NYC. Sejak itu pandangan warga Amerika mulai berubah ketika mendengar kata islam. "Islam teroris, islam musuh". Di sinilah isu ras, dan disriminasi terhadap warga-warga muslim mulai terjadi di Amerika termasuk ke keluarga Khan, walaw mereka berdua menikah berbeda agama.

Perlakuan buruk pun terjadi kepada Sameer (anak Mandira) di sekolah, walaw dia pemeluk agama Hindu. Tapi karena ayah tirinya, Khan seorang muslim, maka teman-temannya mulai mengolok dan menjauhinya dengan cap sebagai seorang anak teroris.

Mandira kemudian mulai menyalahkan agama yang dipeluk oleh Khan atas semua tragedi yang terjadi kepadanya dan anaknya. Mandira meminta Khan untuk menjauh dan tidak lagi hadir dalam hidupnya.

Dari sinilah perjalanan Khan menyusuri satu negara bagian Amerika ke negara bagian lain dimulai. Dengan satu tujuan untuk bertemu Mr.President untuk menjelaskan sesuatu hal (???) dalam upaya merebut kembali hati istrinya yang sedang terluka. Dan perjuangannya tersebut akhirnya mengubah hidup dia dan pandangan warga Amerika memandang arti sebuah kerukunan beragama.


"Di perjalanan inilah banyak pengalaman besar terjadi yang mengubah hidup dia dan warga Amerika memandang arti sebuah kerukunan beragama."



--

Mengenai apa yang pengen dia bilang ke Mr.Presiden, tonton aja sendiri.. No spoiler in my blog :p

Film ini cukup menggugah hati gua beserta penonton yang lain. Di akhir film, hampir seluruh penonton memberikan tepuk tangan yang meriah.. :)

12 Februari, 2010

Foto-foto Ulangtahun Gua ke-17!! :))

Momen ulangtahun adalah momen yang dinanti semua orang, bukan hanya karena kita akan menerima kado, ucapan selamat, atau ceplokan telor pada hari itu. Tapi momen ini adalah momen yang sangat baik membuka album kenangan dan melihat kembali perubahan-perubahan yang telah terjadi dari diri kita. Secara tidak langsung pula, kita juga bisa mengenang pengalaman menarik yang digambarkan jelas dalam foto tersebut.

Berikut dengan kumpulan foto yang akan gua posting di sini, Foto ini menjelaskan mengenai pengalaman bahagia, ketika gua berulangtahun bersama teman dan keluarga tanggal 11 Februari 2010 kemarin :)

--

"Berapa umur gua?" Sesuai dengan status Facebook gua tanggal 11 Februari 2010 :

Ketika kita beranjak dewasa, ada tiga fase yang terjadi dalam hidup ini. Pertama : Kita mudah lupa, yang kedua : ... ...., Yang ketiga : ... ...?? "Sori gua lupa". Yang pastinya, Hari ini gua berulang tahun yang ke-17. "Kalau ga salah, lupa".

SELAMAT ULANG TAHUN BUAT GUA KE-17!!. :))


04 Februari, 2010

MandalaAir Menjual Tiket ke Gua, dengan Rute Perjalanan Yang Dia Tidak Punya!.

Bulan januari lalu, ada sebuah promo menarik dari Mandalaair dalam situsnya di www.mandalaair.com.

Untuk seluruh calon penumpang, Mandalaair sedang memberikan promo harga dasar tiket sebesar "Rp. 0" (nol) untuk seluruh "trayek" penerbangannya.

Membaca tulisan Rp.0 tersebut. Tiba-tiba gua diliputi "gelap mata" dan bisikan sesat, yang memaksa gua membeli tiket yang tidak diperlukan tersebut.

Tak tau fenomena apa, tapi setiap kali melihat promo tiket murah. Otomatis, Jari jemari gua pun tiba-tiba kesetanan, tanpa bisa dihentikan, dia memaksa gua melakukkan beberapa kali "klik" dan mengisi kolom-kolom identitas diri di sana. Alhasil setan berbentuk jari jemari ini, berhasil membuat gua mengeluarkan uang sebesar Rp.320ribu dalam sebuah E-tiket bertuliskan "Padang - Jakarta, 17 April 2010".

"Doh!"

--

Bukan tanpa alasan gua memutuskan membeli tiket Padang - Jakarta bulan April besok. Di dasari rasa penasaran tentang kondisi pascagempa di sana, dan juga sikon-nya tepat. Yaitu di bulan itu kebetulan gua lagi di Sumatera Utara.

Maka ketika membaca promo itu gua pun akhirnya memutuskan untuk pulang dari Padang. Walaw sebenarnya, gua sendiri sudah memiliki tiket balik Medan - Bandung.

--

3 Februari 2010

Hari ini dengan kepala dingin, gua akhirnya memutuskan untuk menunda rencana backpacking ke Sumatera Barat karena alasan waktu. Gua ga mau terlalu lama jalan-jalan, kemudian mengorbankan kuliah hanya untuk hobi ini.

Malam harinya, gua menelepon CSO Mandalaair 0804-1234567 untuk menanyakan prosedur pembatalan tiketnya.

Setelah memencet nomor sana, dan nomor sini, akhirnya line telepon gua disambungkan kepada seseorang CSO Mandala bernama Yoga.

Gua langsung bertanya tentang prosedur pengembalian tiket.

Karena gua membeli tiket jenis"ultra-saver". Yoga menjelaskan pembatalan tiket tersebut, akan dikenakan penalti 100% dari harga dasar ditambah biaya administrasi sebesar 120ribu.

Yoga : "Tidak apa-apa bapak jika dikenakan biaya pinalti 100% dari harga dasar ditambah, biaya administasi?"
Gua : "Oh, ga apa-apa kok mas, karena harga dasar tiket saya kan Rp.0 (nol) jadi kalau dikurang 100% pun ga ada pengaruh apa-apa. 100% dari 0 (nol) = nol mas, jadi saya ga rugi." (hehe)

Kemudian, Yoga meminta nomor pemesanan tiket gua. Setelah di cek. Dia sempat diam beberapa saat, sampai akhirnya dia mencoba menjelaskan sesuatu secara terbata-bata, dari penjelasannya, jujur itu sangat..sangat..sangat... memberi efek "kejut" untuk gua.

" Maaf pak.Pandu tapi Mandala belum melayani rute Padang - Jakarta".

KAGET!

Gua : "Gimana bisa Mandala belum punya trayeknya ?!. Masalahnya E-tiket kepulangan saya dari Padang sendiri sudah saya pegang di email dan saya langsung beli dari situs resmi mandala. Bagaimana bisa??!!"

Karena waktu menelepon tadi, kebetulan gua lagi online, maka gua coba cek kebenaran langsung dari situsnya di www.mandalaair.com.

Pilih destinasi Padang - Jakarta tanggal 17 April 2010. Secara mengejutkan! di situ tertera tulisan berwarna merah bold : Maaf, tidak ada jadwal penerbangan yang tersedia. Silahkan pilih waktu dan tujuan yang lain dan coba kembali reservasi.

---





 

Keterangan :

  • Gambar pertama adalah gambar yang tertera di situs www.mandalaair.com untuk tujuan Padang - Jakarta tanggal 17 April 2010 dengan tulisan Maaf, tidak ada jadwal penerbangan yang tersedia. Silahkan pilih waktu dan tujuan yang lain dan coba kembali reservasi.
  • Sedangkan gambar kedua adalah E-ticket yang gua punya. Untuk penerbangan Padang - Jakarta tanggal 17 April 2010, beserta dengan jam keberangkatan, dan juga rincian harga.

--

Mengejutkan bukan? coba bayangkan, bagaimana ruginya gua jika misalkan gua "sudah" singgah di padang bulan April besok dan ternyata tidak bisa pulang dikarenakan kesalahan besar dari sistem Mandalaair yang menjual tiket tanpa "trayek" yang dia punya.

Teknologi pemesanan tiket secara online yang dimiliki oleh maskapai penerbangan, memang belum sepenuhnya sempurna. Tetapi, ini bukan suatu pembenaran untuk mereka, yang tidak segera bertindak apabila terdapat transaksi dengan tujuan yang tidak sesuai, apalagi sekarang gua dalam kondisi sudah membayar tiket tersebut sebesar Rp.320ribu. Rp.320ribu lho!!!

Solusi, yang ditawarkan oleh pihak Mandala melalui Yoga sebagai representatifnya adalah memberikan gua harga cuma-cuma dari seluruh tiket mandala air, seharga tiket yang gua beli, yang berlaku hingga jangka waktu 6 bulan ke depan. Tapi, gua ga butuh dengan tiket itu, gua sudah terlanjur "sangat kecewa", dan yang gua butuhin sekarang adalah 100% uang kembali sesuai yang tertulis di itinerary!.

Bangke-nya pengembalian uang hanya bisa dilakukan di kantor penjualan tiket resmi mandala, yang tidak terdapat di kota Bandung. Jadi mau ga mau, gua harus pergi ke Jakarta untuk mengambil uang tiket seluruhnya!. What a pain!

Ini adalah saat pertama dan terakhir gua mau berurusan dan menggunakan layanan Mandalaair. Alasan gua memilih mandala antara lain adalah gua pengen ngerasain turun dari Terminal 3 Bandara Soekarno hatta. Mungkin bukan sekarang, lain kali :(